Profil Pejuang Sulawesi Tenggara Masa Pendudukan Jepang

1.         LA ODE TARU

·         Tempat berjuang                            :               WANCI

·         Sebab berjuang                              :               yaitu karena beliau tidak suka dengan imperialisme Belanda

·         Tujuan berjuang                              :               yaitu untuk membela kepentingan rakyat, bangsa dan Negaranya terutama dalam bidang ekonomi.

·         Hasil dan akhir perjuangan            :               yaitu beliau berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh penguasa militer jepang di Kendari dengan tuduhan menjadi otak dari serangkaian aksi perlawanan rakyat terhadap polisi jepang di Wangi-Wangi.ia dihukum mati dengan cara dibuang hidup-hidup kedalam suatu lubang galian di Kendari Cadi setelah ditembak dan di pancung tidak juga mati.

2.       LA MUNAIDI, LA GORO, dan LA ANU

·         Tempat berjuang                            :               PANGKAL PINANG

·         Sebab berjuang                              :               yaitu karena mereka tidak suka dengan pendudukan Jepang di Wakatobi diamana pasukan Jepang ini sering memaksa perahu-perahu lambo milik warga untuk mengangkut berbagai kebutuhan tentara jepang di Indonesia.

·         Tujuan berjuang                              :               yaitu untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan yang sudah lama di idam-idamkan bangsa Indonesia.

·         Hasil dan akhir perjuangan            :               yaitu mereka berhasil memasuki barak militer jepang pada tanggal 11 September 1945, selain itu mereka juga berhasil menyita semua senjata yang ada digudang tersebut termaksud yang ditanam untuk selanjutnya mereka bawa ke Pangkal Pinang. Sehari setelah kejadian itu, bendera merah putih mulai dikibarkan di kota pangkal pinang dan tiga hari kemudian tentara Jepang dipulangkan ke Negerinya. La Munaidi, La Goro, La Anu kemudian diajak ke Jakarta untuk dipertemukan dengan panglima perang RI,mereka rencananya akan diberikan rumah namun mereka menolak dan malah memilih kembali ke kampung halaman di Wakotobi karena keadaan sudah mulai stabil.