بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Selasa, 07 Mei 2013

Berapa Tahun Umurnya Dunia ?



Diceritakan ketika Nabi Musa a.s menajat kepada Tuhan Robbul’ Alamin di bukit Thursina, maka pada saat itu berkesempatan Nabi Musa a.s bertanya kepada Allah dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
Jawab Allah : Pertama-tama aku jadikan adalah Nur Muhammad. Kemudian kujadikan Durratul Baidhoo’ dari Nur Muhammad. Dari Durratul Baidhoo’ aku jadikan 70.000 negeri di cakrawala, jika kita pakai istilah sekarang ialah 70.000 planet di cakrawala. Maka satu planet itu luasnya tujuh puluh kali Bumi. Tiap-tiap planet itu dijadikan penghuninya 70.000 orang bukan dari bangsa jin, dan bukan bangsa manusia, dan juga bukan bangsa malaikat. Kesemuanya dijadikan dengan kalimat “Kun fayakuun”. Mereka beribadat kepadaku sampai 70.000 tahun.
Kemudian belakangan mereka jadi berdurhaka kepadaku, lalu aku binasakan mereka itu semuanya. Lalu kemudian setelah itu aku jadikan lagi 80.000 buah negeri (planet) yang besarnya cuma sepuluh kali dari bumi dunia. Semua berada di cakrawala yang bertingkat-tingkat. Di planet itu aku ciptakan sebangsa unggas yang memakan tumbuh-tumbuhan, biji-bijian. Lama kelamaan unggas-unggas itu pun punah. Kemudian baru aku jadikan 20.000 makhluk sebangsa manusia dari cahaya secara berangsur-angsur lalu punah.
Kemudian setelah berselang 70.000 sesudah itu, baru aku jadikan Qalam, Lauhil Mahfuzh, ‘Arsy dan kursi dan malaikat. Maka setelah kira-kira 70.000 tahun lagi barulah aku jadikan syurga dan neraka.
Kemudian setelah itu baru aku jadikan makhluk manusia yang namanya Adam, bukan bapakmu Adam yang sekarang ini, hai Musa.
Aku jadikan dia dari awal Adam sampai keturunannya yang terakhir 10.000 tahun lamanya. Setelah itu aku jadikan pula Adam yang lain dengan keturunannya terakhir dalam masa 10.000 tahun.
Demikian seterusnya Aku jadikan tiap-tiap Adam dan keturunannya dalam masa 10.000 tahun, berganti-ganti, sampai mencapai 10.000 orang Adam. Maka Adam yang sekarang inilah yang kesepuluh ribu kalinya.
Demikianlah keterangan yang dikutib dari kitab “Permulaan Dijadikan Langit Dan Bumi” oleh Al’Allamah Syaikh Nuruddin Ali.
Olehnya itu, jika kita renungkan keterangan di atas, jelaslah bagi kita umur dunia sudah lama benar atau sudah tua betul. Coba saja bayangkan, setiap Adam Tuhan ciptakan sampai anak keturunannya yang terakhir, adalah memakan waktu sampai 10.000 tahun. Maka berapakah jumlahnya 10.000 x 10.000 tahun ?
10.000 x 10.000 = 100.000.000 tahun
Jadi jelasya bahwa bumi kita telah dihuni oleh manusia yang pertama Tuhan ciptakan, sampai Adam yang terakhir di zaman kita ini adalah lama masanya memakan waktu seratus juta tahun. Kalau baru-baru ini ahli purbakala telah menemui tengkorak manusia di tanah Jawa yang sudah berumur 300.000 tahun, itu belum seberapa jika dibandingkan dengan keterangan dan pendapat ulama Islam Syekh Nuruddin Ali, bahwa bumi kita ini telah dihuni manusia sudah seratus juta tahun lamanya.
Untuk memperkuat keterangan akan sudah tua umurnya dunia, pernah diceritakan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Saw tentang pengalaman dan penglihatannya dalam perjalanan Isra’ dan Mi’rajnya, yaitu nampak ada seorang wanita memanggil-manggil merayu namanya. wanita itu nampak sudah tua, namun masih nampak cantik rupanya, memakai pakaian yang indah serta perhiasan yang gemerlapan, emas, intan dan berlian.
Lalu Nabi bertanya kepada Jibril, siapakah gerangan dia wanita itu ? Jawab Jibril : “Itulah dunia !”.
Kita kini sama membuktikan dengan mata bahwa apa yang dilihat Nabi itu adalah betul-betul dunia, semakin tua bertambah cantik, yang dimaksud dengan dunia adalah negeri atau bumi dimana tempat manusia “bersemayam”.
Cobalah kita perhatikan kota-kota di Indonesia yang semakin hari pembangunannya semakin hebat dengan gedung-gedungnya yang menjulang tinggi dan jalan rayanya lebar dan luas, dengan lampu-lampunya yang berwarna-warni di waktu malam. Bukan di Indonesia saja, bahkan seluruh dunia sedang membangun.
Apakah artinya bangun dalam bahasa Arabnya ? tidak lain dan tidak bukan bahasa Arabnya adalah “Qiyaamah”.
Jadi jelas dunia sekarang sudah mulai mau kiamat dimana-mana !. Sudah dihias atau sedang dihiasi dunia oleh manusia. Inilah menunggu detik-detik sampai saatnya masa terkahir bagi dunia ini. Manandakan zaman bahwa ciri dan alamatnya adalah Allah tidak akan mengutus seorang Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw, karena peribadi beliau sudah menjadi predikat Nabi Akhir Zaman. 
  
Sumber : Ustadz Musannif Effendie. Berita Alam Ghaib Sebelum Dan Sesudah Hari Kemudian

0 komentar:

Posting Komentar

Footer Widget 1

Sample Text

Text Widget

Footer Widget 3

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 2

Popular Posts