بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Rabu, 20 Maret 2013

Agama Di Republik Yang Sakit

Hidup manusia ada dalam dan pada dunia. Karenanya, manusia tidak dapat melepaskan kediriannya dari dialog dengan dunia (sosial-kultural)-nya. Rumusan yang agak populer dalam tradisi filsafat modern ini merupakan pandangan mendasar yang selalu digunakan dalam seluruh refleksi dan perenungan mengenai eksistensi manusia. Pandangan mendasar tersebut menegaskan bahwa hidup manusia tidak berlangsung dalam suasana batin (tempat dan ruang) yang tertutup, melainkan dalam dialog dengan lingkungan dunianya.
Menurut Peter L. Berger, suatu masyarakat manusia adalah usaha pembangunan dunia. Artinya, bahwa dunia sosial adalah dunia yang dibangun oleh manusia sendiri. Ia merupakan hasil dari projek manusia membangun dunianya, suatu enterprise of world building. Perspektif di atas, memberikan pengertian bahwa dunia (lingkungan sosial-kultural, termasuk politik) merupakan hasil konstruksi pemikiran dan aktivitas masyarakat manusia, melalui apa yang disebut Berger sebagai proses dialektika masyarakat, yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Menurut Berger, semua dunia yang dibangun (dikonstruksi) oleh masyarakat manusia (sosial), secara inhern adalah rawan, karena terancam oleh fakta kepentingan diri dan kebodohan manusiawi.
Thomas F. Odea ketika menjelaskan munculnya sebuah agama, menyebutkan bahwa sumber kerawanan atau dalam istilahnya breaking points (titik kritis) adalah karena manusia memiliki tiga karakteristik dasar eksistensi, yaitu ketidakberdayaan, ketidakpastian dan kelangkaaan. Jika karakter dasar manusia tersebut terakumulasi dan memuncak, maka masyarakat manusia cenderung akan mengalami apa yang disebut oleh Max Weber sebagai persoalan makna, yakni kebingungan, penderitaan, serta ketegangan etis dan sosial yang mengarah kepada penciptaan dunia masyarakat yang chaos. Oleh karena itu, manusia meniscayakan suatu keterarahan transendental kepada Tuhan. Menjadi keniscayaan, karena tanpa keterarahan transendental kepada Tuhan, manusia akan mengalami pragmentasi eksistensi atau keterpecahan kediriannya. Dalam bahasa filsafat perenial, manusia akan terlempar ke pinggiran lingkaran (rim peripheri). Dalam konteks inilah, agama menjadi signifikan sebagai kekuatan batin atau spirit (inner dynamic) dalam mentransformasikan pembangunan (dunia) sosial-kultural yang rawan ke arah yang lebih etis dan humanis (manusiawi). Agama diyakini akan dapat meminimalkan kebingungan, penderitaan, konflik serta ketegangan-ketegangan etis dan sosial yang mengarah kepada chaos.
Anselm Von Peugrbach menyatakan bahwa agama dalam bentuk apa pun ia muncul, tetap merupakan kebutuhan ideal umat manusia. Peranan agama sangat menentukan dalam setiap bidang kehidupan sebab manusia tanpa agama tidak akan dapat hidup secara sempurna. Menurut Berger, legitimasi religius atau agama akan sangat efektif (dalam proses transformasi sosial-kultural), karena agama menghubungkan konstruksi-konstruksi realitas rawan dari masyarakat empiris dengan realitas purna (transenden). Senada dengan Berger, Clifford Geertz menyatakan bahwa simbol-simbol religius akan merumuskan kesesuaian antara sebuah gaya kehidupan tertentu dengan metafisika khusus. Dengan demikian, agama memiliki kekuatan legimitasi dalam mengarahkan proses transformasi sosial-kultural dari realitas dunia sosial-kultural yang rawan dan semula terancam kepentingan diri dan kebodohan manusiawi, menjadi teratur dan penuh makna.
Hubungannya dengan fenomena di atas, maka agama Islam yang diturunkan ke dunia ini memiliki misi utama “rahmat bagi seluruh alam”, artinya setiap manusia yang bertekad dan berkomitmen memeluk agama Islam harus memiliki sikap dan perilaku yang santun, damai serta jauh dari anarkhisme. Sikap anarkhisme, kekerasan sangat dibenci dan tidak dikehendaki oleh Allah SWT, yang notabenenya sebagai pencipta agama Islam, meskipun semua agama juga mengajarkan hal yang sama dengan Islam secara substansial. Seiring dengan dinamika dan tuntutan perkembangan zaman, manusia senantiasa memiliki keinginan dan harapan tentang sistem kehidupan dengan harapan akan terwujud tatanan sistem kehidupan yang sejahtera. Hal ini menyebabkan adanya respons terhadap realitas kehidupan termasuk respon terhadap hakekat dan fungsi agama bagi kehidupan masyarakat.
Islam sebagai agama akan menjadi obyek kajian utama bagi para pemeluknya, karena agama Islam memang akan dijadikan spirit dalam membangun tatanan sistem kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama Islam jika dikaitkan terhadap dasar negara setidaknya ada 2 diskursus yaitu agama Islam sebagai dasar negara (Khilafah) dan agama di lepas dari negara. Diskursus mengenai posisi Islam terhadap dasar negara menimbulkan pro dan kontra. Sebagian menyatakan bahwa jika menghendaki tegakkan keadilan, kesejahteraan secara merata maka Islam harus dihadirkan sebagai dasar negara. Sebagian lain menyatakan bahwa mengenai Islam sebagai dasar negara merupakan sesuatu yang sudah final, karena Indonesia adalah negara pancasila dan itu sudah disepakati oleh para pendiri bangsa.
Kelompok yang meyakini Islam merupakan solusi untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan yang berimplikasi dengan penggunaan Islam sebagai dasar negara, maka akan menimbulkan berbagai gerakan dan pemikiran yang mengarah kepada tebentuknya sebuah negara Islam. Banyak konsep atau istilah yang jika dipahami secara sempit/tekstualis akan menimbulkan bergairahnya untuk melakukan perjuangan atau gerakan untuk mewujudkan negara Islam.
Pada awalnya, proses pendirian negara Islam dimulai dari pemahaman terhadap Islam secara sempit/tekstualitas terhadap istilah atau konsep yang ada dalam Al Quran seperti kata “Jihad”, “Perang”, “Kafir”. Negara Islam akan terbentuk jika dalam suatu komunitas tersebut bersih dari orang-orang kafir yang dipahami orang yang tidak beragama Islam atau orang yang dianggap merugikan Islam meskipun mereka beragama Islam. Proses pembersihan yang dianggap orang-orang “kafir” itu dilakukan melalui perjuangan yang dikemas dengan kalimat “Jihad”. Kata Jihad disini adalah upaya untuk menegakkan kebenaran Islam dengan cara-cara yang sesuai dengan seleranya. Pemahaman Jihad seperti tersebut, lebih banyak dilakukan dengan kekerasan, bahkan ada yang meyakini dengan perbuatan perang.
Jihad, kafir dan perang merupakan istilah yang dapat menimbulkan sikap dan perilaku yang anarkhis, atau kekerasan. Secara umum sebagian orang mengatakan teror meskipun di dalam keyakinan para pelakunya diyakini sebagai bentuk jihad dan memperjuangkan agama Islam. Pemahaman terhadap Islam yang tekstualitas menyebabkan kesan negatif terhadap Islam dan mengalami paradoksal antara idealisme dengan kenyataan. Satu sisi Islam memiliki misi sebagai rahmat bagi semua alam, sementara disisi lain Islam diwujudkan dengan tampilan kekerasan yang menakutkan setiap orang meskipun mereka beragama Islam.
Islam sesungguhnya benar-benar agama sosial yang menandakan bahwa Islam benar-benar menjalankan misi rahmat bagi semua alam. Akan tetapi, sebagian pemeluknya justru menjadikannya sebagai tameng dalam hal kejahatan, dan inilah yang dinamakan dengan orang-orang sakit. Dari individu yang sakit menjadi terorganisir sehingga menjalar kepada skop yang lebih luas yakni Republik Yang Sakit. Artinya republik atau bangsa ini sedang mengalami masa sakit dalam artian belum memiliki kesesuain dengan apa yang diharapkan. Orang yang sedang sakit, sikap dan perbuatannya belum sesuai dengan harapan, orang yang sakit cara makannya tidak sesuai dengan harapan, orang yang sakit dalam berjalan juga belum sesuai dengan harapan. Orang yang sakit cara bicaranya juga belum sesuai dengan yang diahrapkan.
Olehnya itu, berikut ini terdapat beberapa puisi yang menggambarkan tentang fenomena di Republik yang sedang sakit ini !!!     

Republik Sakit
Republik sakit
Kemana-mana sulit
Ngurus apapun sulit
Perut rakyat setiap hari melilit
Melaporkan masalah butuh duit
Jadi terlapor juga harus mengeluarkan duit
Jadi PNS tidak mungkin tanpa duit
Jadi dokter, jaksa, hakim pejabat banyak duit
Tapi banyak juga yang meminta duit
Orang sakit diminta duit
Yang memberi obat mintanya banyak duit
Ke rumah sakit tanpa duit
Pulang ke rumah akan tetap sakit
Agama dibuat sulit
Ibadah dikatakan rumit
Pak haji, pak kyai tidak sedikit
Tetapi praktek korupsi juga makin asyik
Berjuang tetapi dengan kekerasan
Islam tetapi menebar kebencian
Mancari Ridho Illahi tetapi mati bunuh diri
Memberantas kemaksiyatan tetapi merusak hotel dan restoran
Islam mengajar kedamaian
Rasulullah harus menjadi panutan
Bermasyarakat dengan penuh toleran
Islam benar-benar agama sosial

Islam Agama Sosial
Siapakah yang mendustakan agama
Ketika melihat anak yatim tidak merasa iba
Ketika ada fakir miskin tidak memberikan sebagian hartanya
Ketika sholat hanya kata-kata
Siapakah yang menghancurkan agama ?
Manusia yang senang riya
Menyombongkan dirinya ketika kuasa
Tidak pernah peduli dengan sesama
Khotib dan mubaliq senangnya menghitung pahala
Menakut-nakuti orang lain dengan panasnya neraka
Dzikirnya menteskan air mata
Padahal agama tidak cukup hanya itu saja
Tujuan hidup untuk ibadah kepda-Nya
Semua perilaku harus benar niatnya
Meskipun sepertinya amal dunia
Jika bagus niatnya, mendatangkan pahala berlimpah besok di akhirnya
Syahadat,sholat, zakat, puasa, haji, itu semua pesan Illahi
Gotong royong, menjaga alam, tertib dalam urusan, menegakkan keadilan
Bagian dari perintah Tuhan
Jangan diabaikan, karena islam benar-benar agama sosial

Agama Yang Berbeda
Agama itu indah
Tapi ada yang menganggap susah
Agama itu menyenangkan
Tapi ada yang mengatakan menakutkan
Agama itu perintah Tuhan
Tapi sebgian ada yang menyepelekan
Jika hanya di mesjid, agama jadi picik
Jika hanya seremonial, agama jadi ritual
Jika hanya tekstual, agama sering disalahgunakan
Jika hanya keyakinan, agama sering klaim kebenaran
Agama ada dimana-mana
Di musholla, istana raja sampai di penjara
Agama mengikat kepada siapa saja
Mulai rakyat jelata sampai pejabat negara
Surga hanya menerima hati mulia
Surga tempatnya orang yang taat beragama
Surga menolak angkaramurka
Surga bukan tempatnya para mafia
Meskipun menangis saat berdoa
Meskipun bersurban saat pergi kemana-mana
Jika masih menghina, menganggu, mempersulit sesama
Surga tetap menolak kehadiran anda
Dakwah agama tidak bisa dengan senjata
Tidak bisa dilakukan dengan membabi buta
Dakwah agama harus dengan bijaksana
Itulah yang dinamakan toleransi beragama

Tujuan Hidup
Hidup itu tujuan
Tujuan menanti masa depan
Masa depan adalah cita-cita
Cita-cita mecari bekal setelah hidup di dunia
Hidup adalah ibadah
Yang diharapkan ridlo dan hidayah
Ridlo dan hidayah Allah tidak mudah
Setiap manusia harus pasrah
Pasrah bukan berarti menyerah
Berusaha optimal meskipun susah payah
Kenikmatan akherat memang tidak mudah
Jangan lupa mohon syafaatnya Rasulillah
Ibadah tidak hanya ritual
Ibadah juga membina mental
Umat islam harus memperhatikan aspek sosial
Itu namanya ibadah secara total

Agama VS Konflik
Konflik dimana-mana
Dari rakyat jelata sampai pejabat negara
Rakyat kecil selalu menderita
Anehnya pejabat negara merasa tidak ada apa-apa
Konflik bersumber dari agama
Padahal agama mengajarkan orang bijaksana
Ayat agama dijual dimana-mana
Dengan pemahaman tekstual semata-mata
Banyak orang berdoa sambil menangis
Pengajian diberbagai majelis
Banyak penghafal Al Quran dan Hadits
Menagapa masih banyak perilaku anarkhis

Agama Dan Perdamaian
Agama mengajarkan kedamaian
Agama memerintahkan kerukunan
Agama mewajibkan kejujuran
Agama mengharuskan keadilan
Tetapi semua itu baru khayalan
Isi Pancasila hanya dalam sambutan
Ajaran Agama hanya diucapkan
Al’ Quran Hadits hanya untuk hiasan
Hukum dan keadilan diperjual belikan
Semua ini benar-benar kenyataan
Guru senangnya melakukan kekerasan
Aparat hukum hobinya menjual keadilan
Para pejabat lebih enjoy melakukan penindasan
Semua urusan menjadi kelam
Kelam…suram….sepanjang zaman
Wilayah timur, kebakaran hutan
Wilayah barat, kerusuhan
Pusat negara, rebutan kekuasaan
Wilayah selatan, penggusuran pedagang
Wilayah utara, banjir melanda pemukiman
Infrastruktur hancur berantakan
Rakyat kecil rebutan makanan
Elit negara cuci tangan
Nilai-nilai Agama dicampakkan
Akibatnya sulit merasakan kedamaian
Kedamaian hanya lesan…..lesan……tidak tau sampai kapan

Ummah
Umatku umat Islam
Agamaku menjadi panutan
Al’Quran hadits sebagai panutan
Temanku lintas agama, suku, ras dan golongan
Perbedaan bukan karena pendapatan
Pertengkaran tidak pantas karena kekuasaan
Perselisihan jangan karena beda penafsiran
Semuanya kembali kepada konsep ke-Umat-an
Janganlah berfikir tekstual
Jangan pula berperilaku yang radikal
Agama tidak menghendaki liberal
Kalai ingin menjadikan Islam sebagai agama sosial
  
Mimpi Berdamai
Damai itu indah
Kadang-kadang hanya di lidah
Damai itu aman
Tapi biasanya hanya lesan
Damai baru sebatas perjanjian
Disosialisasikan melalui pemberitaan
Yang bertengkar dikumpulkan
Setelah itu semuanya ingkar
Orang fasih baca Al Quran
Banyak sekali pengikut pengajian
Berpesan hidup berdampingan
Tapi perdamaian belum jadi kenyataan
Mengapa perdamaian sulit dirasakan ?
Mengapa gara-gara sepele orang tega bertengkar ?
Mengapa mudah menyalahkan ?
Karena agama hanya hiasan

Bencana Kita
Bencana dimana
Dari desa sampai kota
Gunung berapi membara
Bumipun ikut bergempa
Tanah longsor karena penebang hutan
Banjir bandang karena buang sampah sembarangan
Manusia tidak suka kebersihan
Akhirnya datang bencana alam
Manusia tidak ramah dengan lingkungan
Yang dicari hanya keuntungan
Selalu meninggalkan aturan
Akibatnya manusia menderita karena alam

Teori Lingkungan
Antroposentris….
Teori yang menyebabkan manusia anarkhis
Setiap hari lingkungan semakin terkikis
Lingkungan dianggap miliknya ahli waris
Biosentris….
Teori yang menyebabkan manusia moralis
Lingkungan semakin sejuk dan manis
Menjaga lingkungan berarti menjaga ahli waris
Ekosentris….
Kritik terhadap antroposentris dan biosentris
Keduanya dianggap liberalis
Lingkungan perlu disikapi secara arif
Lingkungan untuk manusia
Tapi jangan dimanfaatkan sekehendaknya
Perhatikan asas kemanfaatannya
Agar manusia benar-benar sejahtera

Jihad Versi Tuhan
Ibadahku kalau dilihat orang
Jihadku membunuh orang
Perjuanganku dengan cara kekerasan
Tujuanku melempar bom di hotel dan restoran
Meskipun banyak orang yang mencela
Pahalaku berlipat ganda
Aku yakin matiku masuk surga
Aku tenang di alam sana
Tatkala aku menghadap yang kuasa
Aku ditanya perbuatan selama di dunia
Aku jawab dengan berbagai fakta
Ternyata aku seorang yang hina dan peuh dosa
Kehinaanku karena perjuanganku
Dosaku karena keyakinanku
Nerakaku karena jihadku
Aku tertipu, aku malu, aku menyesal seumur hidupku
Jihad tidak perlu dengan senjata
Perjuangan tidak usah dengan kekerasan
Agama mengajarkan kasih sayang
Itulah yang diperintahkan Tuhan

Ayat Perang
Perang dikenal dalam Al Quran
Kuran lebih ada seratus sembilan
Perang untuk menegakkan keadilan
Tetapi tetap memperhatikan etika dan aturan
Perang lebih banyak untuk kepentingan
Kepentingan mempertahankan kebenaran
Perang boleh dilakukan
Jika musuh benar-benar menyerang
Ayat perang tidak untuk dilaksanakan
Ayat perang tidak perlu diprioritaskan
Itu hanya peringatan
Lebih baik mengutamakan perundingan

Sejarah Perang
Sejarah perang
Dipahami secara gampang
Semua orang menjadi garang
Tidak peduli pesan perdamaian
Apakah perang untuk perjuangan ?
Apakah perang untuk menegakkan kebenaran ?
Apakah perang membela agama Tuhan ?
Ternyata perang hanya untuk merebut kekuasaan
Ayat perang dalam Al Quran
Bukan untuk dilaksanakan
Perintah perang dalam Islam
Bukan merupakan kewajiban
Perang realitas teks dalam Al Quran
Dimaksudkan sebagai peringatan
Dimaknai sebagai pelajaran
Agar umat Islam tidak senang berbuat kekerasan

Haji Unik
Bapakku haji dipanggil pak haji
Ibuku haji dipanggil bu haji
Adikku haji dipanggil dik haji
Pejabat haji dipanggil pejabat haji
Pejabat haji merepotkan pejabat tanah suci
Petugas haji tugasnya ngurus diri sendiri
DPR haji intinya memita komisi
Rakyat kecil haji, sering di apusi
Haji adalah ibadah ritual
Maka butuh keseriusan
Haji juga ibadah sosial
Maka biayanya besar
Hajinya orang kecil sulit mendapatkan kursi
Hajinya orang besar, tidak dapat jatah bisa memaksakan
Yang banyak uang hajinya berulang-ulang
Yang uangnya pas-pasan, sulit dapat kesempatan
Biaya haji menjadi sorotan
LSM juga sibuk melaporkan
Tidak banyak yang sampai ke pengadilan
Disebabkan banyaknya praktek mafia peradilan

0 komentar:

Posting Komentar

Footer Widget 1

Sample Text

Text Widget

Footer Widget 3

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 2

Popular Posts